Dulu pada Desember 2008 blog ini saya buat dengan header El Dimay. Nama
yang unik itu berasal dari kata “demak” yang saya beri tambahan ya’
nisbah dan ta’ ta’nits. Jadi El Dimay dari kata ad-dimaiyyah
(perempuan Demak). Supaya terdengar lebih oke, saya pangkas huruf akhirnya
menjadi El Dimay.
Tahun pertama memiliki akun blogspot saya hanya mem-posting satu
tulisan, tahun 2009 17 tulisan dan tahun 2010 20 tulisan. Tulisan-tulisan yang
ter-publish di sini adalah asli karya saya, baik yang pernah menang
lomba, dimuat di koran/buletin, didiskusikan di forum, ditolak redaktur, kalah
dalam kompetisi maupun curhat pribadi. Saya sudah berusaha istiqamah menulis, namun
sebatas itu yang bisa saya share di blog. Selain di blog, saya masih
punya banyak tulisan yang berdiam di note facebook, laptop dan diary.
Untuk yang terakhir—diary, sekarang ini hanya menjadi konsumsi pribadi.
Terakhir saya posting tanggal 27 Oktober 2010. Setelah itu tak pernah lagi.
Saya seolah menelantarkan blog ini. Padahal ingin sekali saya tetap nge-blog. Tetapi
kesehatan fisik saya yang belum pulih akibat kecelakaan membuat saya tidak bisa
banyak beraktivitas. Tulang kaki kiri dan tulang tangan kiri saya patah. Ditambah
sinyal di kampung saya waktu itu benar-benar tidak mendukung untuk berselancar
di dunia maya.
Dua tahun lamanya rumah kecil saya kosong tak berpenghuni. Di minggu ke-8
mengikuti pembekalan bahasa Inggris di UIN Jakarta yang merupakan agenda pokok
Program Pembibitan Alumni PTAI Kemenag, terbetik keinginan untuk kembali
nge-blog. Lantas saya utak-atik blog hingga penampilannya berubah begini. Saya berharap bisa mengaktualisasikan diri lewat blog.
Saya ingin menjadi penulis. Saya harus menulis, menulis dan menulis! Saya
akan kembali membiasakan untuk menulis dan men-share tulisan seperti
dulu. Sejak kecelakaan tulisan-tulisan saya—sebagian sudah matang dan sebagian
lainnya masih mentah—hanya tersimpan di hard-disk laptop. Sejak itu saya kehilangan
keberanian untuk tampil melalui tulisan, entahlah. Sejujurnya saya rindu
mendiskusikan tulisan, rindu mengikuti perkembangan dunia penulisan dan—tentu
saja—rindu tulisan saya dimuat media. Saya ingin, sekalipun fisik saya di daerah pelosok,
misalnya, tapi pikiran saya terbaca sampai jauh ke sana. Hidup lokal berwawasan global.
Rumah minimalis blog yang sudah saya pugar ini akan saya jaga baik-baik.
Saya akan menjadikan ini sebagai media aktualisasi diri, di samping juga note
facebook. In summary, I want to be a great writer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar