Oleh: Hibatun Wafiroh
Cinta. Istilah yang kepopulerannya melampau batas ruang dan waktu. Nenek moyang kita yang hidup beribu-ribu tahun yang lalu telah mengenal term tersebut. Nabi Adam, sang manusia pertama, menumpahkan perasaan cintanya kepada Hawa hingga lahirlah umat manusia yang jumlahnya membeludak seperti saat ini.
Cinta adalah napas kehidupan. Demikian aku biasa berujar. Coba bayangkan, Sobat! Dapatkah kita hidup tanpa menghirup oksigen? Dapatkah kita hidup tanpa bernapas? Jawabannya: tidak. Begitu pun dengan cinta. Tanpa cinta, aku haqqul yaqin, ekosistem di muka bumi ini akan binasa. Akan kuberikan satu bukti. Pernah mendengar kasus pembunuhan yang dilakukan oleh seorang ibu terhadap darah dagingnya? Tahu kenapa sang ibu tega menghabisi nyawa anak yang dikandungnya? Karena saat terjadi peristiwa itu tidak ada rasa cinta dan belas kasih yang tersisa di hati sang ibu. Inilah contoh sederhananya. Akhirnya aku berani mengatakan, tanpa cinta, bumi seisinya bak neraka. Yang ada hanya kebencian, pertikaian, penganiayaan dan peperangan.