Sabtu, 23 Mei 2009

Keringat dan Air Mata Tinta


Tak terasa malam makin larut. Suara bising kendaraan yang berlalu lalang sedikit demi sedikit berkurang. Manusia-manusia yang hidup di dunia pun tak lagi terdengar suara dan jeritannya. Hanya beberapa persen saja dari mereka yang masih bertahan dengan aktivitasnya walau jarum jam telah merangkak ke angka satu. Mungkin mereka memang ditakdirkan untuk bekerja di malam hari. Sungguh pekerjaan yang bagi kebanyakan orang sangat berat, sebab pada umumnya malam dimanfaatkan untuk tidur bukan untuk bekerja. Tapi apa boleh buat, keberuntungan belum berpihak pada mereka. Dan ada pula yang telah kembali dari pengembaraannya di dunia maya untuk mengisi daftar hadir di hadapan Allah. Mereka sengaja bangun melawan setan-setan yang terus menggodanya dengan bisikan halus nan membius hanya untuk melaksanakan sholat Tahajjud di pertigaan malam yang terakhir. Lantas aku termasuk ke dalam segmen mana?

Rabu, 13 Mei 2009

Ibnu Hazm al-Andalusi (Summary)

Nama lengkap ulama yang populer sebagai pengusung madzhab Dzahiri (aliran tekstual) ini adalah Abu Muhammad ‘Ali bin Ahmad bin Sa‘id bin Hazm Al-Andalusi. Ia dilahirkan di Cordoba pada Rabu, 30 Ramadhan 384 H/7 November 994 M. Ia memiliki kakek berkebangsaan Persia (Iran) bernama Yazid. Yazid sendiri adalah salah seorang hamba sahaya milik Yazid bin Abi Sofyan (w: 19 H), saudara Muawiyah bin Abi Sofyan (w: 60 H). Setelah dimerdekakan dari status budak, keturunan Yazid tetap menjalin hubungan baik dengan keturunan Muawiyah, Kedekatan dua keluarga besar ini menjadikan pribadi Ibn Hazm loyal dan fanatik terhadap dinasti Bani Umayah di Andalusia (Spanyol).

Minggu, 03 Mei 2009

Akulah Penulis Bertangan Satu


Di hari Kamis yang cerah ini aku akan melakukan sesuatu. Kesuksesan yang akan terjadi nanti akan sangat mempengaruhi diriku kemudian. Tepat di ulang tahunku yang ke-16, sebuah lomba karya tulis ilmiah diadakan di salah satu kampus paling bergengsi di Semarang. Kampus yang mayoritas mahasiswanya termasuk golongan borjuis. SPP tiap bulannya pun amat mahal. Kampus yang lulusannya sangat berpeluang untuk memperoleh pekerjaan. Kampus yang masih memegang prinsip Islam. Antara lain tercermin dalam kegiatan shalat Dzuhur berjama’ah di masjid kampus. Seluruh gerbang akan ditutup ketika adzan telah dikumandangkan. Tak ada satu pun aktivitas perkuliahan yang dilangsungkan saat itu. Setiap orang berbondong-bondong ke masjid. Kecuali bagi wanita yang sedang datang bulan. Yaitu Universitas Islam Sultan Agung atau yang dikenal dengan nama UNISSULA. Kampus yang terletak di pinggiran kota Semarang itulah yang akan menjadi tempat tujuanku.

Sabtu, 02 Mei 2009

Imam Syathibi: Mujaddid fi al-Islam wa al-Mushlih

Problematika Fiqh yang dihadapi oleh umat Islam semakin kompleks. Ini disebabkan oleh kebudayaan dan peradaban mereka yang senantiasa berkembang dari masa ke masa. Sedangkan tidak semua produk hukum yang dihasilkan oleh ulama terdahulu mampu mengcover permasalahan tersebut. Di sini diperlukan sebuah proses istinbath al ahkam yang nantinya produk yang dihasilkan bisa menjadi problem solving. Salah satu metode istinbath al ahkam yang masih menarik diperbincangkan di kalangan ulama dan akademisi sejak dulu hingga sekarang adalah metode maqashid al syari’ah.

Hasan al-Bana: Mujahid dan Muassis Ikhwan al-Muslimin

Islam adalah agama yang sempurna. Untuk sampai pada titik kesempurnaan dibutuhkan perjuangan yang luar biasa dari umat Islam sendiri. Perjuangan yang harus didasari dengan rasa ikhlas dan harus dilaksanakan secara kontinyu tanpa mengenal lelah dan letih. Sehingga cita-cita mulia yaitu tersebarnya agama Islam ke seluruh penjuru dunia bisa tercapai seperti saat ini.

Layaknya perputaran roda, Islam pun terkadang berada di atas dan terkadang pula berada di bawah. Akan tetapi perjuangan-perjuangan yang dimotori oleh gerakan Islam terus berkobar, hilang satu tumbuh seribu, esa hilang terbilang dua. Misalnya ketika Dinasti Abbasiyyah jatuh ke tangan Mongolia, pada waktu yang bersamaan kebangkitan Islam muncul di belahan barat, Andalusia. Dan salah satu mujahid yang tetap gigih sekaligus sebagai perintis gerakan Ikhwan al Muslimin adalah Hasan al Banna.