Oleh: Hibatun Wafiroh*
Nama lengkap ulama yang populer sebagai pengusung madzhab Dzahiri (aliran tekstual) ini adalah Abu Muhammad ‘Ali bin Ahmad bin Sa‘id bin Hazm Al-Andalusi. Ia dilahirkan di Cordoba pada Rabu, 30 Ramadhan 384 H/7 November 994 M. Ia memiliki kakek berkebangsaan Persia (Iran) bernama Yazid. Yazid sendiri adalah salah seorang hamba sahaya milik Yazid bin Abi Sofyan (w: 19 H), saudara Muawiyah bin Abi Sofyan (w: 60 H). Setelah dimerdekakan dari status budak, keturunan Yazid tetap menjalin hubungan baik dengan keturunan Muawiyah, Kedekatan dua keluarga besar ini menjadikan pribadi Ibn Hazm loyal dan fanatik terhadap dinasti Bani Umayah di Andalusia (Spanyol).
Ibn Hazm beserta keluarganya tinggal di Montlisam (kini disebut Montijar) di kawasan Huelva, Andalusia bagian barat daya yang terletak dalam wilayah Niebla. Ia tumbuh dewasa sebagai putra seorang menteri pada masa pemerintahan Al Manshur bin Abu ‘Amir. Pasca berpulangnya sang ayah ke rahmatullah pada akhir Dzulqa‘dah 402 H/Juni 1013 M, Ibn Hazm yang masih berusia sembilan belas tahun pun meninggalkan Cordoba yang saat itu sedang diguncang prahara perang saudara dan menetap di Almeria dan Jativa. Di kedua kota itu, ia tidak tinggal untuk selamanya karena pada akhirnya ia juga berpindah lagi ke tempat lain.